Sumpah aku tidak akan benci
Meski berbagai caci telah memeluk raga
Kamu tetap terkunci di dalamnya
Menghias kegelapan dengan cahaya mematikan
Sumpah aku tidak akan benci
Walau dengan uraian kalimat tipuanmu
Dan aku nyaris terbunuh
Lalu berdialektika dengan diriku sendiri tentangmu
Sumpah aku tidak akan benci
Dengan bekas tusukan tajam pisaumu
Diiringi luka yang tertetesi cuka
Yang merupakan hadiah darimu
Sumpah aku tidak akan benci
Siksaan absolut ini telah menyatu dengan jalanku
Penentangan tak ada guna
Aku terlanjur menikmatinya
Sumpah aku tidak akan benci
Tembakan pelurumu telah mengabadikan diri di jantungku
Menimbulkan sakit yang kubawa tidur
Terus berkembang biak menyempurnakan diri
Sumpah aku tidak akan benci
Walau dengan kebisuan itu kamu berdiri
Tertawa kala aku tertidur
Kemudian pergi saat sakit ini menghadang
Dalam lemahku, dalam lukaku, dalam sakit yang kamu beri
Sumpah mati
Sumpah aku tidak akan benci padamu
Meski hanya sayatan luka yang kukenal darimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar