Sabtu, 14 Februari 2015

Sajak Menentang Dendam

Sumpah aku tidak akan benci 
Meski berbagai caci telah memeluk raga 
Kamu tetap terkunci di dalamnya 
Menghias kegelapan dengan cahaya mematikan

Sumpah aku tidak akan benci 
Walau dengan uraian kalimat tipuanmu 
Dan aku nyaris terbunuh 
Lalu berdialektika dengan diriku sendiri tentangmu

Sumpah aku tidak akan benci 
Dengan bekas tusukan tajam pisaumu 
Diiringi luka yang tertetesi cuka 
Yang merupakan hadiah darimu 

Sumpah aku tidak akan benci 
Siksaan absolut ini telah menyatu dengan jalanku 
Penentangan tak ada guna 
Aku terlanjur menikmatinya 

Sumpah aku tidak akan benci 
Tembakan pelurumu telah mengabadikan diri di jantungku 
Menimbulkan sakit yang kubawa tidur 
Terus berkembang biak menyempurnakan diri 

Sumpah aku tidak akan benci 
Walau dengan kebisuan itu kamu berdiri 
Tertawa kala aku tertidur 
Kemudian pergi saat sakit ini menghadang 

Dalam lemahku, dalam lukaku, dalam sakit yang kamu beri 
Sumpah mati 
Sumpah aku tidak akan benci padamu 
Meski hanya sayatan luka yang kukenal darimu 

-Kr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname