Kamis, 29 September 2016

2PA04 - Tugas 1 - Kelompok 5 - Psikologi dan Internet dalam Lingkup Intrapersonal 3

INTERNET ADDICTION
Pada awalnya, internet dirancang untuk memfasilitasi penelitian antar lembaga akademik dan militer. Seiring perkembangan zaman, banyak orang telah menggunakan media ini untuk berbagai keperluan, di mana fenomena ini menjadi gempar di kalangan komunitas kesehatan mental dengan diskusi yang menempatkan titik beratnya kepada kasus kecanduan internet. Gangguan kecanduan internet meliputi banyak hal, seperti jejaring sosial, pornografi, judi online, game online, chatting, dan lain-lain. Jenis kecanduan internet memang tidak tercantum dalam diagnostik manual dan statistik gangguan mental, namun secara teknis, hal ini dikatakan sangat relevan dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu, American Psychological Association (APA) secara formal juga menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu gangguan.
Kecanduan internet atau yang biasa disebut dengan Internet Addiction Disorder (IAD), menurut Stephen Juan, Ph.D, seorang antropolog dari University of Sydney, antara lain:
·      Selalu menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga menguras waktu efektif yang ada.
Pada saat tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri, seperti cemas, gelisah, mudah tersinggung, menggigil, atau bermimpi menggunakan internet.
·      Mengakses internet lebih lama dari yang diniatkan pada awalnya.
·      Kegiatan penting menjadi berkurang demi menggunakan internet.
·      Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terganggu karena penggunaan internet.
·      Internet digunakan sebagai alat untuk melarikan diri.
·      Menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.

FAKTOR ETIOLOGI TERJADINYA ADDICTION
1.     Cognitive-behavioral model
Peningkatan yang pesat dalam penggunaan internet mengakibatkan penggunaan menjadi bermasalah, bahkan menjadi penyimpangan untuk beberapa individu yang berupa kecanduan. Masalah yang memiliki korelasi yang erat dengan penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan internet adalah ketidakmampuan untuk berhenti mengakses internet, menghabiskan waktu semakin lama dengan internet, dan perasaan rindu atau cemas ketika tidak menggunakan internet.
Cognitive-behavioral model mengenai IAD mendefinisikan penggunaan internet secara sehat, seperti penggunaan internet untuk tujuan yang jelas dan dengan jangka waktu yang dianggap wajar dalam kondisi tertentu.
Davis (2001) mengusulkan Pathological Internet Use (PIU) dengan pendekatan cognitive-behavioral model, yang menekankan pikiran / kognisi individu sebagai sumber utama perilaku abnormal. Davis menetapkan bahwa gejala kognitif PIU bersifat serupa dengan dasar teori kognitif depresi, di mana menyebabkan gejala emosional.
2.     Neuropsychological Model
Seorang individu akan diklasifikasikan sebagai pecandu internet saat memenuhi salah satu dari tiga gejala berikut:
·      Merasakan bahwa lebih mudah mengaktualisasikan diri secara online dibanding secara nyata.
·      Mengalami dysphoria dan tertekan setiap tidak ada waktu untuk mengakses internet / akses internet rusak.
·      Menyembunyikan penggunaan internet kepada keluarga / orang terdekat.
3.     Situational factor
Faktor situasional juga memiliki peran dalam berlangsung / dimulainya kecanduan internet, seperti di saat memiliki masalah dalam kehidupan nyata (perceraian, kematian, dll), individu akan menyerap diri dalam dunia maya untuk mengalihkan perhatiannya, di mana hal ini dapat terjadi secara terus menerus.
4.     Compensation theory
Dalam psikologi, kompensasi diartikan sebagai sebuah strategi untuk menutupi kekurangan baik nyata / khayalan, dan inferioritas pribadi / fisik. Kompensasi yang positif dapat membantu seseorang untuk mengatasi kesulitannya. Namun, kompensasi negatif bersifat sebaliknya. Ada dua jenis kompensasi, overcompensation ditandai dengan target keunggulan, upaya untuk berjuang, dan lain-lain. Dan undercompensation yang mencakup permintaan untuk bantuan, menutup diri, dan takut untuk hidup.


JENIS-JENIS ADIKSI
Terdapat juga jenis-jenis dari IAD yang diambil dari Kimberly S. Young, et. al. (2006), antara lain:
·      Cyber-sexual addiction à kecanduan kepada hal-hal yang bersifat seksualitas yang tersaji secara eksplisit, juga terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar khusus orang dewasa.
·      Cyber-relationship addiction à individu yang kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu terlibat dalam hubungan pertemanan online, bahkan terikat dalam perselingkuhan virtual.
·      Net compulsions à kecanduan perjudian, belanja, dan perdagangan online.
·      Information overload à mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
·      Computer addiction à bermain game komputer yang bersifat obsesif.

Referensi:
Young, Kimberly S. 1999. Internet Addiction: Symptoms, Evaluation, and Treatment. Innovations in Clinical Practice Vol. 17. Sarasota, FL: Professional Resource Press.
Demetrovic, Zsolt, et.al. 2008. The three-factor model of Internet addiction: the development of the Problematic Internet Use Questionnaire.


NPM
NAMA
JOBDESK
URL
10515654
Anastasia Deanira R.
Searching
http://anastasiadeanr14.blogspot.co.id
13515663
Karinta Oktavia H.
Searching, editing
http://kavyashrxx.blogspot.com
14515234
Moch. Hesrian Z.
Searching
https://hesrianzulyana.wordpress.com
14515737
M. Reza F.
Searching
http://mfahlevi.blogspot.co.id/2016/09/2pa04-tugas1-kelompok5-psikologi-dan.html
16515798
Tadashi Y.S
Searching
https://tadashashi.blogspot.co.id/2016/09/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html?m=1

5 komentar:

  1. Blognya sangat menambah ilmu. Mungkin disekeliling kita ada yang mengalami addict terhadap internet. Lalu bagaimana cara mengurangi addict tersebut? Makasih

    BalasHapus
  2. Tulisan di blog anda sangat bermanfaat. Saya jadi lebih tahu banyak tentang jenis-jenis kecanduan (adiksi) pada internet.

    BalasHapus
  3. Artikel yang sangat menarik dengan penjelasan dan bahasa yang mudah dimengerti. Saya jadi lebih tahu tentang faktor dan jenis kecanduan internet dan internet membuat pengguna nya menjadi acuh dengan lingkungan sekitar

    BalasHapus
  4. Wahh, ternyata dampak kecanduan internet mengerikan yaa. Semoga penulis dan yang membaca tidak kecanduan internet

    BalasHapus
  5. Terima kasih atas infonya, sangat membantu para pembaca. Terutama saya :)

    BalasHapus

Comments system

Disqus Shortname